8 Jul 2012

Pertanda

     " Pak bukain dong pak " mohon Levy kepada penjaga sekolah
     " Tidak mau! " ucap penjaga sekolah sambil berkacak pinggang.
     Hari ini Levy kembali telat. Angkot yang dia naiki hari ini mogok ditengah jalan, jadi dia harus menunggu lebih lama lagi angkutan buat pergi ke sekolah. Padahal dari rumah, dia berangkat 10 menit lebih pagi. Mungkin hari ini nasib Levy lagi kurang lucky . Tiba - tiba saat Levy sedang memohon datanglah sebuah mobil BMW yang ingin masuk ke dalam sekolah. Ternyata dibalik mobil BMW itu adalah Arianata Septiawan, anak dari pemilik yayasan sekolah tersebut.
     " Pak tolong buka pintu ini, biarkan cewe itu masuk " suruh Ari
     " Baik tuan " ucap penjaga sekolah itu.
     " Terima kasih Ari, makin ganteng aja deh nolongin gue " ucap Levy genit kepada Ari
     " Iya sama - sama vy " balas Ari
     Levy dan Ari sudah berkenalan sejak MOS. Dulu tanpa sengaja mereka sekelas dan duduk bersama karena diperintahkan oleh kaka kelas.  Mereka juga sempat dinobatkan sebagai ratu dan raja kelas saat mereka MOS karena mereka pasangan yang cocok sekali. Banyak yang mengira mereka sudah berpacaran, padahal baru saja baru berkenalan saat duduk bersama. Akhirnya mereka bertukar nomer Handphone agar mereka berdua tidak saling lupa dan dapat berhubungan dengan baik.

                                                            ***
    Bel istirahat pun berbunyi. Para siswa SMA Nusantara pun langsung keluar dari kelasnya. Tak terkecuali Levy. Dia duduk di bangku koridor sekolah dengan sahabatnya Deiva. Tak lupa dia membawa tempat minumannya. Dia sering banget membawa minuman dari rumahnya, katanya minuman dari rumah itu lebih higienis daripada beli di Kantin. Levy pun menceritakan tentang kejadian tadi pagi yang dia alami.
     " Tau gakk?? " ucap Levy
     " Tau apa sih " jawab Deiva sambil memakan snack yang dia bawa
     " Tadi gue telat loh " ucap Levy girang
     " Ah, lu kan hobinya telat. Gue sering banget denger lu telat " balas Deiva kurang nafsu mendengar cerita Levy
     " Tapi telat kali ini beda loohhh, tadi gue boleh masuk ke sekolah berkat cowo ganteng " ucap Levy Sumringah
     " HAAA??!! masa?? pengeeennnn " ucap Deiva sirik
     " Makanya elu ikut - ikutan telat kayak gue hahahahaha " ucap Levy menggoda.
     Tiba  - tiba saat mereka mengobrol, "cowo ganteng" yang mereka bicarakan pun ke lapangan dan main basket bersama teman - temannya. Memang biasanya kalau jam segini Ari sering bermain basket. Jadi pas jam istirahat keadaan sekitar lapangan pasti penuh. Apalagi para siswi - siswinya, suka histeris kalau Aria masukan bola ke dalam ring. Levy pun demikian. Tapi dia histerisnya di dalam hati saja, harus jaim.Saat ari dan kawan - kawannya sedang break di tengah permainan datanglah seorang wanita berkuncir 2 menghampiri dia sambil membawa sapu tangan. Sepertinya dia ingin menarik perhatian Ari.
     " Kamu keringetan ri, nih gue usapin " ucap cewe tersebut yang ternyata bernama Stevi
     " Oh gausah stev terima kasih " tolak Ari secara halus
     " Disana sini keringetan ri, nanti kalau ga diusapin kamu sakit dan gue gabakal bisa lihat kamu " rayu Stevi kembali.
     " Guys, ayo kita lanjutin lagi mainnya " ucap Ari untuk mengalihkan perhatian.
     " Ari tunggu gueee " ucap Stevi berlari menuju Ari tapi dihalangi temannya.
    Saat permainan baru beranjak di pertengahan quarter ke 3, tiba - tiba Ari berlari menuju koridor kelas dan.....
     " Boleh minta air minumnya " tanya Ari ke Levy
     " Oo..o ini bo..bo...leh " bales Levy agak gugup
     " Terima kasih ya " ucap Ari sambil tersenyum manis.
     Ternyata Ari meminta Air yang dibawa Levy dan dibanjurkannya ke kepala dia. Levy senang sekali. Ya sangat sangat senang. Andaikan jika Levy labil, dia bisa teriak - teriak histeris karena yang dia milikki dipinta cowo yang diimpikan satu sekolah. Tapi perasaan yang berbeda dirasakan oleh Stevi. Dia envy banget melihat kejadian tadi. Kenapa dia yang menyamper Ari tidak ditanggapi, sedangkan Levy yang hanya diam saja bisa ditanggapi. Pokoknya perasaan Stevi itu kesal bukan main.Ah liat aja nanti pembalasan gue Lev, ucap Stevi dalam hati dengan kesal. Bagi Levy hari ini hari yang cukup terindah di dunia ini dan ini semoga jadi pertanda. Pertanda bahwa Ari menyukai dirinya.

***

    " Dei, itu ada apa ya rame-rame di Lapangan "
     Levy sangat penasaran dengan kejadian yang terjadi di Lapangan sekolah. Biasanya kalau jam istirahat itu rame dengan basket, tapi hari ini berbeda. Semua siswa pada berkumpul  untuk melihat sesuatu yang ingin dikepoin Levy.
     " Yaudah daripada kita penasaran, kita kesana aja yuk " ucap Deiva sambil menarik tangan Levy.
     Saat mereka lagi berjalan menuju ke tengah keramaian, tiba - tiba microphone sekolahnya pun berbunyi dan ternyata sumber suaranya itu berasal dari kerumunan orang yang membuat Levy penasaran tersebut.
     " Stev, hhhhmmm maukah kamu jadi pacar aku?? " ucap seseorang dan ternyata itu suara Ari.
    " Maudong ri, aku selalu menerima kamu kapanpun. " ucap Stevi sumringah lalu sesaat itu histeris.
    " Bener mau?? " ucap Ari supaya meyakinkan Stevi
    " Kalau kamu yakin nembak aku, cium dong " ucap Stevi
    " Cium...cium...cium...cium " teriak sekitar Ari dan Stevi supaya ada adegan cium
     Dan ternyata, Ari mencium kening Stevi. Dan  saat itu pula Levy melihat dengan mata kepalanya sendiri. Jantung Levy serasa ditarik kencang. Sakiiiiiit. Jleb. Air mata Levy sampai jatuh ke tanah. Karena tak tahan dengan kenyataan ini, Levy langsung berlari ke kelasnya dan dia sakit sekali hatinya karena pertanda itu hanya ilusi semata. 
     Bel pulang pun berbunyi dan Levy langsung mengajak pulang Deiva. Mungkin dia ingin cepat cepat meninggalkan hari ini yang begitu menyakitkan. Mungkin dalam hati dia cukup tegar tapi didalam hatinya dia menangis..menangis. Namun saat dia sedang berjalan koridor menuju keluar sekolah, tiba - tiba dicegat Stevi dan gengnya.
     " Uuuh cewe cantik kenapa nangis, padahal kemaren kan elo baru diminta air minumnya hahahaha " ucap Stevi dengan nada mengejek
     " Iyuh tuh, atau jangan elo sirik ama temen gue hah?!?! " timbal Cherly ke Levy
     " Sudah diam  ucap Levy agak kesel dan sekarang meninggalkan geng Stevi.
     " Bye bye cewe aneh. Sekarang Ari milik gue yaw. dan elo ke laut aja deh " ucap Stevi
     " Hahahahahaha " ucap semua gembira licik.

***

3 bulan kemudian
     Hari ini merupakan acara prom nite yang diadakan oleh SMA Nusantara.Sebelumnya para siswa - siswinya telah melaksanakan Ujian Nasional dan hasilnya mereka dinyatakan lulus 100%. Untuk merayakan kelulusan SMA tersebut, pihak sekolah pun menggelar acara terakhir bagi mereka dan menjadi acara yang paling mereka tunggu - tunggu selama belajar di SMA. Acara prom nite SMA Nusantara diadakan di daerah Bandung. Hampir semua datang kesana tak terkecuali Levy. Dia biasa datang bersama sahabatnya dari kecil Deiva. Levy memakai Dress berwarna merah muda yang indah sehingga dia terlihat anggun. Tak kalah dengan Levy, Deiva juga memakai dress tapi berwarna putih sehingga terlihat ellegan. Disana dia bertemu dengan teman - teman kelasnya yakni Diondra, Reva, Santiana, Nando , dan Christy. Mereka bertemu kangen setelah beberapa minggu tidak bertemu. Saat mereka sedang mengobrol, tiba - tiba keriuhan pun terjadi.
     " Ada apa ya itu sampai ribut - ribut. Siapa emang gitu yang dateng? " ucap Santiana penasaran.
     " Ah pasti si Ari. Kalau bukan dia siapa lagi coba yang bisa buat cewe - cewe disini histeris melihat kegantengannya yang sebanding sama gue " narsis Nando.
     " Iya bener, penasaran nih gue. Yuk liat " ajak Reva.
     Tapi belum beranjak dari tempatnya, ternyata Ari udah datang ke arah mereka. Dan beberapa saat Ari tiba - tiba langsung menarik tangan Levy yang lagi buang muka ke arah Ari.
     " Apa - apaan sih Ari, lepasin tangan gue! " ucap Levy
     " Ikut gue bentar " balas Ari sambil menarik Levy
     " Gamau! " ucap Levy sambil ingin melepaskan cengkraman dari Ari.
     Karena tenaga Ari lebih kuat, akhirnya Levy menyerah juga dan badannya mengikuti kemana Ari berjalan. Ternyata mereka ke depan tempat prom nite itu berlangsung. Setelah beberapa menit hening, akhirnya Ari membuka pembicaraan terlebih dahulu.
     " Vy, gue minta maaf " ucap Ari sambil memegang tangan Levy
     " Minta maaf buat apa? " balas Levy agak sinis
     " Buat kejadian 3 bulan yang lalu, sebenarnya gue ga ada buat nyakitin lo " ucap Ari sambil menambah erat tangan Levy.
     ".."
     " Ayolah maafin gue Vy, sebenarnya kejadian itu cuma...."
     ".."
     " Jadi gini, waktu dulu sebelum pertandingan basket dimulai tim basket kami telat buat perjanjian gitu sama tim lawan. Kalau tim yang kalah harus menuruti perintah dari Tim yang menang. Nah kan lo tau tim gue kalah. Lawan gue itu lalu minta gue buat nembak di Stevi dan kalau tidak dilaksanain gue pengecut Vy.Tolong ngertiin gue Vy please "
     " terus hubungan kamu sama Stevi gimana? " Akhirnya Levy membuka suara.
     " Gue sama Stevy udah putus 2 bulan yang lalu. Setelah gue putus dari dia, gue ngehubungin kamu gabisa. Ya pasti lo marah kan. Makanya dari itu gue minta maaf ya " ucap Ari sambil menanmbah nambah erat tangan Levy
     " Hhhmmmm, iya iya " ucap Levy tulus
     " Yang bener Levy, terima kasih ya " balas Ari.
     Tiba - tiba setelah itu mereka hening lagi. Sepertinya Ari sedang memikirkan sesuatu. Perasaan deg-degan pun muncul di hati Levy. Mungkin ada suatu pertanda, dan semoga pertanda itu nyata.
     "Hhhhmmm levy " ucap Ari
     " A..ada apa Ri " tiba - tiba Levy terlihat gugup.
     " Masih inget kan pas kita pertama kali bertemu, waktu itu kita MOS di kelas yang sama lalu duduk bareng lalu kita waktu itu jadi king and queen disana. Masih inget gak? " ucap Ari pelan.
     " iya, ri aku selalu ingat kejadian waktu dulu " ucap Levy
     " semenjak itu gatau kenapa aku ingin selalu didekat kamu, aku gamau jauh jauh dari kamu. Supaya kamu tidak pergi kemana - mana, maukah....maukah kamu jadi pacar aku yang selalu menemani disaat suka dan duka? aku takut kehilangan kamu " tiba - tiba suasana jadi melow.
     " APAAA??? dia nembak gue " ucap Levy dalam hati
     " hhhhmmm sebenarnya aku juga udah sayang sama kamu dari sejak dulu. Makanya kamu waktu jadian sama Stevi, jantung aku serasa copot " ucap Levy dengan lembut
     " Jadi bagaimana? apakah kamu mau..." ucap Ari sekali lagi.
     " aku mau nerima kamu apa adanya ri " balas Levy senang.
     Lalu Ari memeluk tubuh Levy dengan hangat ditengah dinginnya malam prom nite ini. Dan ternyata seluruh tamu Prom Nite menyaksikan adegan penembakan itu tanpa mereka sadari. Mereka langsung berhura - hura dan merasa senang juga atas jadiannya Ari dan Levy.
     " Mungkin inilah pertanda yang ingin aku rasakan saat ini. Pertanda bahwa aku adalah kekasih Ari, si 'cowo ganteng' yang selama ini kuimpikan" ucap Levy membatin sambil tersenyum.