7+ Kesialan Naik KRL di Hari Minggu

Ceritanya hari ini, gue pengin mencari meja lipat buat menyimpan buku dan buat dijadikan meja makan di Pasar Asemka. Kalian tahu kan Pasar Asemka dimana? Kalau yang belum tahu, gue kasih tau nih. Pasar Asemka itu letaknya di dekat daerah Kota. Kalau naik Busway/KRL tinggal melewati TPO (Terowongan Penyebrangan Orang) dan nanti ada penunjuk arah menuju kesana. Disana terkenal dengan menjualnya barang yang kita gunakan sehari-hari. Harganya juga miring loh! Nah, hari ini gue menuju Pasar Asemka menggunakan transportasi KRL. Dan ternyata ada hal yang tidak dapat diprediksi dan gue anggap itu menjadi kesialan untuk hari ini. Gue merangkum setidaknya ada 7+ kejadian kesialan yang gue alami bersama KRL, yakni :

1. Gue datang ke Stasiun Pondok Ranji (Pemberangkatan) saat keretanya sudah tiba di Stasiun dan langsung pergi. Alhasil gue dapat kereta 30 menit kemudian dan keretanya penuh.
2. Saat sedang perjalanan menuju ke Stasiun Manggarai sesaat transit dahulu di Stasiun Tanah Abang, kereta yang gue naiki tiba-tiba berhenti tanpa sebab diantara Stasiun Sudirman dan Stasiun Manggarai. Berhentinya itu gak main-main. Sampai 1,5 jam, gue dan penumpang lainnya diPHP-in sama KRL.
3. Karena keretanya gak jalan-jalan, akhirnya ada kereta pembantu (bukan PRT) yang melewati jalur rel disebelah kereta yang berhenti itu. Akhirnya kami para penumpang berpindah kereta dengan cara MELANGKAH LEBAR ke kereta tersebut. Dan ternyata kereta yang menjadi bantuan tersebut sudah penuh juga. Alhasil, kami para penumpang pindahan dan penumpang kereta tersebut harus berebut bernafas di dalam kereta yang sesak. Kami pun menjadi pindang manusia dadakan :|
4. Karena kejadian dari nomer 1-3 tersebut, perjalanan Sta. Pondok Ranji - Sta. Kota yang normalnya yaa 70 menit, ini sampai 3,5 jam coy! :|
5. Sehabis beli meja lipat, gue berencana balik lagi ke Sta. Pondok Ranji. Sebagai info, kalau dari Stasiun kota ada rute Jak. Kota - Kp Bandan - Tn. Abang - Manggarai yang keretanya menggunakan 6 rangkaian. Supaya lebih cepat sampai ke Sta. Tn. Abang, gue akhirnya memilih rute kereta tersebut. Dan ternyata walaupun kereta yang gue naikin itu mempunyai 6 rangkaian, tetapi kereta tersebut cuma feeder antara Sta. Kota - Sta. Kp Bandan. Dan saat orang lain turun di Kp. Bandan, gue malah kagak turun karena dikiranya kereta bakal lanjut ke Tn. Abang. Eh ternyata, keretanya balik lagi ke Sta. Kota.
6. Karena kebodohan pada cerita no. 5, gue bolak-balik Sta. Kota - Kp. Bandan sampai 2kali. Dan karena kebodohan itu, gue harus menunggu kereta di Kp. Bandan yang menuju Tn. Abang selama sejam lebih!
7. Saat sampai di Sta. Tanah Abang gue harus menunggu kereta menuju Sta. Pondok Ranji selama 20 menit. Gue menunggu, dan akhirnya datang. Dan ternyata kesialan pun datang lagi. Gerbong kereta yang dinaiki tersebut bocor di depan gue. Aiih.
Dan kesialan yang +, adalah helm yang gue taruh di motor ternyata sudah dalam keadaan basah karena hujan.

Manusia itu cuma bisa memprediksi dan merencanakan, tapi saat kejadiannya bisa diluar dugaan kita. Yaaa, namanya juga hidup.