5 Okt 2015

Cerita 2 Sahabat di Jakarta


Minggu telah tiba! Saatnya aku santai di dalam kamarku. Eh, tapi ada yang aneh. Sahabatku telah rapi. Biasanya kalau Minggu pagi, dia masih tidur di atas kasur. Tak lupa dia membawa air minum dan disimpan didalam tas. Aku diajak pergi dengan dia. Mungkin ada kejutan yang dia berikan kepadaku.

Sahabatku memarkirkan motornya di Stasiun Pondok Ranji. Ternyata kami mau naik kereta. Sampai di loket, sahabatku membeli tiket menuju Stasiun Sudirman. Kita lantas menunggu kereta di peron 2 stasiun. Tak lama kemudian, kereta yang kami tunggu pun tiba.
Ini kereta yang kami naik
Suasana di dalam kereta relatif sepi. Kursi di gerbong kereta masih ada yang kosong. Kereta berjalan dengan kecepatan sekitar 50-60 km/jam. 20 menit kemudian, kami tiba di Stasiun Tanah Abang dan langsung transit menuju kereta berikutnya ke arah Bogor. Untungnya, kereta tujuan kami langsung tiba di Stasiun Tanah Abang. Para penumpang memenuhi kursi kereta dan kami pun harus berdiri.10 menit kemudian, kami tiba di Stasiun Sudirman.

Suasana di luar Stasiun Sudirman begitu ramai. Yaiyalah, setiap hari Minggu diadakan Car Free Day (CFD) di sepanjang jalan Jenderal Sudirman – MH Thamrin. Tapi ternyata, tujuan sahabatku bukan ke CFD. Kami berjalan lebih dari 30 menit ke tempat tujuan. Akhirnya sampai juga, ternyata sahabatku mengajak ke Taman Suropati di Menteng Jakarta Pusat. Di Taman Suropati ramai dengan aktifitas orang-orang di pagi hari. Ada yang olahraga, berjalan di jalan refleksi, berkumpul dengan kelompoknya,bercengkrama dengan keluarga bahkan ada yang sedang latihan bela diri. Ruang terbuka hijau seperti Taman Suropati ini harus diperbanyak oleh Pemprov DKI Jakarta, agar para warganya dapat bersosialisasi. FYI, Transportasi umum menuju ke Taman Suropati, kalian bisa naik PPD 213 Kampung Melayu – Grogol.




Suasana di Taman Suropati

Kami sekarang berada di halte Taman Suropati menunggu bis. Aku tak tahu mau dibawa kemana lagi dengan sahabatku. Akhirnya bis yang ditunggu datang, ternyata PPD 213. Tarif PPD 213 hanya Rp 4.000. 15 menit perjalanan dengan PPD, kita tiba di daerah Salemba dan langsung menuju halte Trans Jakarta (Busway) terdekat. Sahabatku mengisi ulang kartu elektronik yang akan digunakan untuk membayar tiket busway. Tarif busway sekali perjalanan sebesar Rp 3.500. Tak sampai 7 menit, busway yang kita tunggu pun datang. Kami naik busway dengan tujuan Harmoni. Butuh waktu 30 menit untuk sampai di halte Harmoni. 
Busway ke Harmoni
Pukul 10.00, kami tiba di Harmoni dan langsung menuju ke pintu pemberangkatan Pantai Indah Kapuk (PIK) yang terletak di ujung halte. Apa, kami mau ke PIK?? Bis yang kami tuju akhirnya tiba. Kami sedang duduk di Bus Kota Terintegrasi Bus Trans Jakarta (BKTB). Kami hanya perlu membayar tiket Rp 2.500 ke petugas BKTB disana. Setelah menempuh perjalanan 40 menit, kami sampai di tempat tujuan. Kami turun di depan sekolah Tzu Chi. Bangunannya seperti kerajaan di Tiongkok. Tujuan kami bukan kesana, tapi ke Hutan Manggrove PIK Jakarta Utara yang terletak di belakang sekolah tersebut. Tiket masuk Hutan Manggrove PIK sebesar Rp. 25.000/orang. Suasana di Hutan Manggrove PIK saat itu cukup panas. Disana terhampar hutan manggrove yang lebat. Kami menyusuri hutan manggrove melewati jalanan yang terbuat dari batang pohon kecil yang disusun sedemikian rupa. Disana juga terdapat pondok – pondok untuk tempat penginapan dan jika kesini jangan membawa kamera profesional karena dapat didenda Rp 1.000.000. Waspadalah!
 
Suasana di Hutan Manggrove PIK
Kami sudah di atas BKTB lagi untuk melanjutkan perjalanan. Dan buat info, kalau naik BKTB di pinggir jalan, tarif yang dikenakan adalah Rp. 6.000. Tarif tersebut sudah termasuk tiket untuk naik busway. 45 menit kemudian, kami tiba di Halte Harmoni. Kami mengantri di pintu pemberangkatan menuju arah PGC. Antriannya cukup panjang ternyata. 15 menit menunggu, busway kami pun datang dan langsung diserbu para penumpang. Suasana busway cukup padat, dan sahabatku selalu menjaga barang bawaannya. Tibalah kami di Halte Tegalan dan terlihat Gramedia Matraman, Jakarta Timur di seberang mata. For Your Information, Gramedia Matraman ini merupakan toko buku terbesar di Asia Tenggara dan diresmikan oleh Pak SBY. Disana koleksi buku lengkap, ATK juga banyak ragamnya. Sahabatku langsung menuju rak buku yang berisi novel. Tanpa berpikir panjang, dia mengambil buku Critical Eleven yang di tulis oleh Ika Natassa dan langsung membawa ke kasir. Kami tidak terlalu lama disana karena faktor perut. Sebelum melanjutkan perjalanan, kami makan siang dulu di pinggiran Gramedia Matraman. Selamat Makan!
View Gramedia Matraman di Halte Tegalan
Kami sudah berada di dalam busway tujuan Harmoni. Sekarang aku mau kemana lagi? Pertanyaan aku pun terjawab setelah 45 menit kemudian. Ternyata aku dibawa sahabatku ke Kota Tua, Jakarta Barat. Saat sampai di Harmoni, kami transit dan berpindah bus menuju Kota. 
Busway ke Kota
Dan ternyata kota Tua itu bersih dan rapi. Aku sempat ragu dengan suasana kota Tua yang kurang teratur, dan ternyata itu diluar ekspetasiku. Lantai lapangan di Kota Tua beralaskan batu-batu yang disusun rapi dan bersih. Lalu disana ada jasa penyewaan sepeda tua yang telah dipercantik. Ada juga Kafe Batavia yang merupakan salah satu ikonnya kota Tua. Tak lupa, di sepanjang kawasan kota Tua ada beberapa museum. Ada Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Keramik. Disini juga banyak wisman yang plesiran sambil mengabadikan suasana kota Tua yang menyenangkan ini.




Ragam Suasana Kota Tua
Malam pun mulai datang, suasana di kota Tua pun mulai dihiasi lampu cantik. Tapi perut sahabatku udah keroncongan. Dan akhirnya kami mencari makan malam di daerah Blok M Square, Jakarta Selatan. Kok jauh banget cari makannya. Tapi tenang dari kota Tua cukup naik busway dari Halte Kota menuju Halte Blok M. Di Blok M Square ini terdapat PKL penjual makanan yang menyediakan tempat duduk dengan lesehan. Suasana penyanyi jalanan mewarnai suasana Blok M sambil menyantap makan malam di tengah dinginnya kota Jakarta.


Makan yuk!

 Akhirnya petualang kami selesai juga. Aku lelah dan senang diajak jalan seharian dengan sahabatku. Semoga kami bisa jalan-jalan terus. Mengeksplor lebih jauh Jakarta nan ramai dengan berbagai kehidupan didalamnya. Aku mau tidur dulu. Salam hangat dari aku, teman. 
Salam dari aku!
 [Bonus Video dari Sahabatku di Kota Tua]



Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog “Blog Competition #TravelNBlog 4: Jakarta 24 Jam” yang diselenggarakan oleh @TravelNBlogID

*sumber gambar milik pribadi, kecuali gambar suasana di Blok M Square sumbernya disini